Kembali lagi ke postingan tentang daftar rekomendasi... Yeeeyyy!! Kali ini rekomendasi buku yang akan saya bahas adalah
buku-buku yang membuat saya makin besyukur waktu baca ceritanya. Iya sih, tau,
kalau itu fiksi 😆 Tapi saat tau hidup saya tidak
semenyedihkan tokohnya, saya jadi lebih bisa bersyukur. Alhamadulillah... Gitu
ucap saya berkali-kali.
Ini dia rekomendasi novel yang membuat
makin bersyukur:
1. Home Sweet Loan oleh Almira Bastari
Blurb
Empat orang yang berteman sejak
SMA bekerja di perusahaan yang sama meski beda nasib. Di usia 31 tahun, mereka
berburu rumah idaman yang minimal nyerempet Jakarta. Kaluna, pegawai Bagian
Umum, yang gajinya tak pernah menyentuh dua digit. Gadis ini bekerja sampingan
sebagai model bibir, bermimpi membeli rumah demi keluar dari situasi tiga
kepala keluarga yang bertumpuk di bawah satu atap. Di tengah perjuangannya
menabung, Kaluna dirongrong oleh kekasihnya untuk pesta pernikahan mewah.
Selain itu, ada juga masalah hutang keluarganya. Masalah-masalah ini menjadikan
Kaluna merasa menjadi rakyat jelata saja tidak cukup membuat kepalanya mumet
luar biasa. Tanisha, ibu satu anak yang menjalani Long Distance Marriage,
mencari rumah murah dekat MRT yang juga bisa menampung mertuanya. Kamamiya,
yang berambisi menjadi selebgram, mencari apartemen cantik untuk diunggah ke
media sosial demi memenuhi gengsinya agar bisa menikah dengan pria kaya. Danan,
anak tunggal tanpa beban yang akhirnya berpikir untuk berhenti hura-hura, dan
membeli aset agar bisa pensiun dengan tenang. Apakah keempat sahabat ini
berhasil menemukan rumah yang mampu mereka cicil? Dan apakah Kaluna bisa
membentuk keluarga yang ia impikan?
Almira Bastari adalah salah satu penulis metropop favorit saya. Buku-buku Almira itu selalu berhasil bikin saya senyum-senyum bahkan ketawa sendiri. Hehehe.. Tapi waktu buku Home Sweet Loan ini terbit, saya sempet ragu-ragu buat beli karena sempet baca review orang-orang yang bilang buku ini terlalu 'serius'. Padahal saya kan rindu kerecehannya si mba author 😆
Akhirnya saya tetep beli dan baca bukunya, dan sukaaaa.. Jadi ceritanya Kaluna ini kerjaannya biasa-biasa aja lah, bukan dari keluarga kaya raya juga. Walaupun ga miskin-miskin amat, gaji dia itu sebenernya ga cukup juga buat beli rumah yang lumayan di Jakarta. Mana dia di rumah tinggal sama orang tua dan kakak (plus istri dan anaknya) yang ga banget. Sebel deh masa biar anak kakaknya punya kamar sendiri, Kaluna digusur ke kamar kecil lain, belum lagi ember aja harus rebutan. Wuaa sediiihhh.. Kaluna sabar banget yaampuun. Belum lagi perjalanan Kaluna buat nyari rumah itu penuh lika liku, ada yang murah tau-tau bekas tempat bunuh diri. Ada yang murah kirain di Jakarta Selatan, taunya Selatannya Jakarta yang masihhh jaauuh dari pusat kota. Kocaak 😂😂
Pokoknya kalau kalian masih punya atap yang nyaman, kalian harus banget bersyukur. Karena cerita Kaluna ini nyata adanya. Gaji sekarang di Jakarta, apalagi fresh grad, sulit buat bisa langsng bisa punya aset. Belum lagi inflasi properti yang gila-gilaan. Saya pas baca ini juga posisinya lagi nyari-nyari rumah. Lagi nyari opsi mending renovasi rumah yang sekarang atau sekalian beli rumah baru. Tapi ternyata oh ternyata, properti yang di lokasi yang saya incar harganya gila-gilaan, padahal tanahnya cuma seuprit. Akhirnya saya memutuskan renov dulu aja lah yang sesuai budget. heheheh... Dan rasanya bersyukuuur banget waktu dulu maksain beli rumah, karena sekarang harganya makin menikuk tajam.
2. Perkumpulan Anak Luar Nikah oleh Grace Tioso
Blurb
Shocking Confession from an
Indonesian’s Ex-ASEAN Scholarship Recipient
Judul artikel itu mengguncang media
sosial dalam semalam.
Martha, sang tersangka, panik.
Keteledoran masa lalunya kini mencuat ke permukaan. Sebagai lulusan Computer
Science, bagaimana bisa dia meninggalkan jejak digital yang menghantuinya
dengan iming-iming penjara pada masa sekarang?
Pernikahannya guncang, kebebasannya
terenggut, anak-anaknya terancam kehilangan sosok ibu hanya karena Martha
memainkan “25 Question About Me” di blognya belasan tahun lalu dan menjawab
terlalu jujur pertanyaan: “What is the wildest thing you’ve ever done when
you’re 17 years old?”
I forged a legal document. Later, I
used it to apply for a scholarship, and I got accepted!
Hidup dalam golongan mayoritas, kadang bikin kita terlalu take for granted. Tinggal sebagai muslim di negara mayoritas muslim, pribumi asli lagi. Jadi saya sejak kecil tidak pernah mengalami susahnya berjuang membuktikan diri agar dianggap layak. Dan membaca buku Perkumpulan Anak Luar Nikah ini membuat saya menyadari sebuah privilage dari dulu yang saya miliki, dan bahkan mungkin dulu sama sekali tidak saya anggap privilage sama sekali.
Martha adalah keturunan Tiongha, dan pada akta lahirnya tidak tertulis 'Anak dari ... dan ...'. Namun tertulis, Anak Luar Nikah. Bukan karena dia anak dari hubungan gelap, tapi karena orang tuanya tidak dianggap warna negara Indonesia (stateless), walaupun orangtuanya lahir di Indonesia dan seumur-umur belum pernah meninggalkan Indonesia. Dan semua karena mereka adalah Cina. Sampai untuk mengurus kewarganegaraan, akta lahir sampai paspor pun ternyata keturunan Tiongha ini sering dipersulit. Belum lagi luka lama saat kerusuhaan 1988 dan 1965 yang menghancurkan harta benda, nyawa dan bahkan kehormatan wanita-wanita etnis Cina. Sumpah pas baca buku ini saya baru tahu ternyata diskriminasi yang dialami etnis Tiongha di Indonesia separah itu 😭
Kenyataan menampar Martha. Tak heran banyak kaumnya berlomba-lomba menjadi kaya. Di negara di mana hukum bisa dibeli, dokumen diurus lewat calo, pemenangnya bukan siapa yang idealis dan taat hukum, melaikan siapa yang berkantong tebal. Kaumnya dijadikan sapi perah, dipalak, dipersulit supaya menyerah dan emberi amplop tebal - Page 230
3. Pengantin Remaja oleh Ken Terate
Blurb
Dimabuk cinta, Pipit
mengangguk sambil tersipu saat pacar tampannya mengajaknya menikah. Pipit masih
SMA, tapi dengan gembira meninggalkan sekolah demi menjalani angan hidup indah
bersama laki-laki yang ia sayangi.
“Cinta adalah soal hati, bukan usia.” Bukankah
ada lagu yang bilang begitu?
Pipit yakin Pongky akan menjaga, melindungi, dan
memenuhi semua kebutuhannya. Kalaupun tidak, cinta pasti akan menguatkan mereka
dalam kondisi apa pun. Benarkah begitu? Pipit mulai bertanya-tanya setelah
bulan madu berlalu. Tinggal di rumah mertua yang kekurangan air tapi kelebihan
makian, memikirkan cicilan kompor gas... membuat dunianya jungkir balik nggak
karuan.
Apakah cinta muda yang menyebabkan kekacauan
ini? Apakah menjadi pengantin remaja berarti mimpi Pipit berhenti sampai di
sini?
Buku ini bagus bangeet yaampuunn, monangis 😭😭. Sebelumnya banyak banget yang udah rekomendasiin buku Ken Terate ke saya. Scroll scroll di Gramedia Digital, ketemulah buku ini. Tanpa ekspekrasi apa-apa, jadi saya seneng banget pas tau ternyata ceritanya sebagus ituu.
Cerita dimulai dari saat Pipit dilamar Pongky saat kelas 2 SMA. Tentu aja masih bocah banget kan. Mereka berdua cleuless banget itu nikah isinya apa, yang ada di bayangan mereka adalah bisa bebas gituan terus. Boro-boro mikir nikah itu karena ibadah 😆 Di tengah banyaknya yang mengangkat cerita yang meromantisi nikah muda, buku ini justru memberikan kita tamparan berkali-kali betapa beratnya menikah itu. Bagaimana menikah itu membutuhkan persiapan mental, pengetahuan, uang, materi, dan banyak lagi.
Kalau saya boleh saran, buku Pengantin Remaja ini wajib banget ada di seluruh perpustakaan sekolah seluruh Indonesia. Biar anak-anak sekolah itu ga mikir enakan kawin dari pada sekolah. Buku ini mengingatkan saya dengan asisten yang bekerja di rumah.. Ada yang umurnya belum masuk kepala dua, tapi malah sedang ngurus cerai dengan suaminya. Dan kondisinya juga dia adalah single income untuk membesarkan anaknya. Kebayang kan berarti dia nikah sejak umur berapa? Sediih banget di negara kita ini kenyataannya masih banyak yang mengalami seperti itu 🥲
Ada salah satu percakapan Pipit dan teman-temannya saat ia hamil. Clueless nya mereka bikin saya geleng-geleng sambil ngikik 🤣. Jadi boro-boro USG, ke Puskesmas aja Pipit males banget. Pipit disuruh temennya USG, biar ketauan siapa tau kepala bayinya peyang atau kakinya cuma satu.
"Terus, kalau kakinya cuma satu?" Aku terbelalak ngeri.
"Ya... ga tahulah. Mestinya bisa diapakan gitu biar kakinya jadi dua sejak dalam kandungan. Kalau udah lahir kan udah nggak bisa diapa-apain lagi."
Plis lah, sejak kapan dalam kandungan bisa diubah 😆 USG memang mrndeteksi dini kalau ada apa-apa, tapi ga semuanya bisa diubah begitu aja, tapi lebih buat mempersiapkan mental orang tua atas kondisi anaknya.
Kamu lahir di keluarga yang bependidikan dan memberikan kamu kesempatan untuk nenuntut ilmu setinggi mungkin? Dan sekarang udah dianugrahi keluarga sendiri yang bahagia? Kamu jaauuuh lebih beruntung dari saudara-saudara kita di Indonesia lainnya. Jadi jangan pernah lupa buat bersyukur.
4. How to Be Popular in
High School oleh Reytia
Blurb
Isa yang dulu cupu dan terkucil saat SMP mencoba peruntungannya di SMA 743.
Tujuannya satu: menjadi cewek populer! Ia pun mendaftar di ekskul dance, tempat
para cewek populer dan elite berkumpul.
Namun, sialnya, Lexy, si ratu sekolah yang dulu mengucilkannya saat SMP, juga
mendaftar di ekskul yang sama. Ditambah lagi ekskul dance terkenal dengan
ploncoannya yang gila-gilaan. Namun, Isa pantang menyerah!
Ia bertekad membuktikan bahwa dirinya juga layak dipertimbangkan dalam jajaran
cewek populer di sekolah. Mulai dari tampil di depan senior, sampai pasang muka
manis walau hati gondok berat. Bisakah Isa memanjat dinding terjal menuju popularitas?
Masa-masa sekolah, apalagi SMA adalah awal-awal kita mulai kita mencari jati diri. Kalau sudah menemukan nyaman jadi diri sendiri sejak SMA, keren banget! Tapi kalau belum kaya Isa gimana? Gpp kok, justru sebagian besar orang memang masih seperti itu.
Buku perdana Teh Reytia ini bercerita tentang Isa yang sedang berusaha mengubah image yang sebelumnya di SMP, menjadi image anak keren anak gaul pas SMA. Semua hal dilakukan Isa, sampe menghabiskan tabungannya buat make over, dan bela-belain ikut eskul dance tempat anak gaul ngumpul. Buku ini ga terlalu tebel, tapi pesannya dapet bangeet. Selain tentang pencarian jati diri, juga tentang persahabatan yang manis banget 💖💖.
5. If I Met You First
by Thessalivia
Blurb
Riana selalu bernasib
jelek dalam percintaan. Setiap kali pacaran, selalu saja dia yang diputusin.
Dia bahkan pernah diselingkuhin!
Untung ada Ardi, sahabat setia Riana. Laki-laki
itu selalu siap menyediakan bahu untuk Riana bersandar. Sayangnya, laki-laki
sehebat Ardi sudah bertunangan. Seandainya Riana bertemu Ardi lebih dulu, apakah
mereka akan berjodoh?
Tiba-tiba saja Riana mendapat kesempatan untuk
mengubah nasib. Lewat mesin dingdong yang bisa mengabulkan permintaan, dia
memiliki kesempatan untuk mencuri hati Ardi. Benarkah bertemu Ardi lebih dulu
akan membuat laki-laki tersebut berjodoh dengannya?
Tidak lengkap sepertinya kalau tidak ikut merekomendasikan buku sendiri ya 😍 Kalau buku Teh Reytia di atas menceritakan pencairan jati diri anak SMA, buku saya memiliki tema kurang lebih sama, dengan dibungkus metropop dan sedikit fantasi. Riana walau sudah
late twenty, masi kesulitan menemukan kebahagiaannya sendiri. Sampai ia menemukan sebuah dingdong ajaib pengabul keinginan di Hong Kong.
Saya tidak memaksudkan buku ini sebagai sebuah buku motivasi atau sejenisnya, tetapi seneng banget ternyata banyak pembaca yang bilang buku ini seperti sebuah self help atau self love yang dibungkus dalam sebuah fiksi metropop.
Demikian buku-buku yang membuat saya sering mengucap syukur saat menbacanya. Jangan lupa baca tulisan saya untuk
daftar rekomendasi lain yaa.
Kalau kamu, lagi baca buku apa sekarang? Hal menarik apa yang kamu dapet saat menbacanya? Share di komen yaaa 😊😊